Bacaan Doa Niat Mandi Hari Raya Idul Adha Dan Idul Fitri

Lebih terkesan sempurna dan istimewa apabila persiapan khusus ketika akan melaksanakan sebuah amalan ibadah itu di awali dengan aktifitas bersih-bersih seperti dengan mandi dan lainnya, Karena selain di anjurkan untuk bersih dan suci dari segala hal, dengan mengawali semua peribadahan tersebut akan ada nilai khusus saat menjalaninya termasu akan menambah kekhusuan yang lebih bagi yang mengerjakannya.

Dan di antara tanda dari pada kekhusuan tersebut adalah saat akan menjalankan ibadah sunat shalat raya idul fitri maupun untuk di idul adha yang tidak jauh berbeda dari segi pengamalannya. Dan tentu selain memberikan kesan yang sempurna dan paripurna, bersih-bersih diri terutama bagi mereka yang akan menjalankan ibadah penting seperti menjadi imam dan khatib khutbah idul fitri itu sangat bernilai dan berharga sekali.

Termasuk juga pada amalan-amalan sunnah yang sangt di anjurkan oleh Baginda Rasululloh S.A.W di setiap pelaksanaan amalan ibadah termasuk dari shalat idul fitri maupun idul adha ini. Yang tidak hanya berdampak pada nilai tersendiri akan pelaksanaannya, akan tetapi itu pertanda bahwa kehidmatan yang khusus yang di tunjukan oleh setiap hamba ketika akan berhadapan dengan yang di sebut dengan ibadah.

Gambar Niat Doa Mandi Idul Fitri

Seyogyanya kita selaku umat Rasulloh S.A.W tentu ingin sekali mendapatkan nilai khusus dari pelaksnaan sunnah, oleh karena itu mempersiapkan jiwa dan raga termasuk membersihkan semua hal yang di bawa kita ketika akan beribadah baik dari badan, pakaian maupun dari hal yang di bawa dan di jadikan kita sebagai alat dan tempat beribadah itu adalah bagian dari pada wujud kesungguhan beribadah tersebut.

Bahkan menurut para Ulama mandi sebelum shalat idul fitri ini adalah bagian sunnah yang di perintahkan oleh Rasululloh S.A.W yang senantiasa bisa di laksanakan dengan sepenuh arti oleh umatnya. Untuk itu mengamalkan, mengetahui sekaligus menjadikan amalan sunnah seperti sebagai bagain penting dari tata cara beribadah yang baik itu merupakan cara teristimewa dan tersendiri dari aktifitas di hari raya idul fitri khususnya.

Tiga Amalan Sunnah Idul Fitri
1. Disunahkan mandi sebelum shalat Id sebagaimana kesunahan mandi sebelum shalat Jum’at, Sebab pada hari itu seluruh umat Islam berkumpul di masjid untuk beribadah. Kesunahan ini diperkuat oleh atsar dari Sayyidina ‘Ali bin Abu Thalib dan Abdullah bin Umar yang membiasakan mandi sebelum shalat Id. Terkait waktu kesunahan mandi, Maka para ulama berbeda pendapat dalam hal ini, Ada yang mengatakan di sunahkan mandi setelah fajar dan ada pula yang berpendapat di sunahkan setelah pertengahan malam.

2. Disunahkan untuk memotong rambut dan kuku, menghilangkan bau badan, serta memakai wangi-wangian. Dan usahakan pula pada saat shalat tubuh dalam kondisi segar dan wangi agar tidak menganggu kefokusan ibadah orang lain. Berdasarkan sebuah hadits riwayat Ali bin Abu Thalib menyebutkan bahwa Rasulullah S.A.W menyuruh untuk menggunakan wangi-wangian yang paling bagus dari yang kita temui atau miliki pada hari Ied.

3. Disunahkan makan sekalipun sedikit sebelum pergi ke masjid atau sebelum melaksanakan shalat Ied. Adapun makanan yang di sunahkan untuk di konsumsi ketika itu adalah kurma sebanyak bilangan ganjil. Saking sunahnya makan sebelum shalat ‘id, Imam As-Syafi’i dalam Al-Umm menegaskan : “Kami memerintahkan setiap orang yang ingin shalat ‘id untuk makan sebelum berangkat ke masjid. Bila dia belum makan, kami meminta mereka makan pada saat dalam perjalanan ke masjid ataupun ketika sampai di masjid jika memungkinkan. Tidak ada dosa bagi orang yang tidak makan sebelum shalat Id, tetapi dimakruhkan meninggalkannya.”

Lima Amalan Sunnah di Idul Adha
1. Disunahkan mandi untuk shalat Id sebelum berangkat ke masjid, hal ini boleh dilakukan mulai pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh, dikarenakan tujuan dari mandi adalah membersihkan anggotan badan dari bau yang tidak sedap

2. Disunahkan memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau-bau yang tidak enak, untuk memperoleh keutamaan hari raya tersebut.

3. Disunahkan memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci jika memilikinya, jika tidak memilikinya maka cukup memakai pakaian yang bersih dan suci, akan tetapi sebagian ulama’ mengatakan bahwa yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan memakai serban

4. Disunnahkan makan setelah selesai melaksanakan shalat Id, berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri disunahkan makan sebelum melaksanakan shalat Id. Pada masa Nabi SAW makanan tersebut berupa kurma yang jumlahnya ganjil, entah itu satu biji, tiga biji ataupun lima biji, karena makanan pokok orang arab adalah kurma.

5. Disunahkan mengumandangkan takbir di Masjid-masjid, Mushalla dan rumah-rumah pada malam hari raya, dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada hari raya idul fitri dan sampai hari terakhir tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq.

Beragam Mandi Sunnah
1. Mandi untuk shalat jum’at
2. Mandi untuk shalat hari raya idul fitri dan idul adha
3. Mandi hendak sholat istisqo’
4. Mandi hendak sholat gerhana bulan
5. Mandi hendak sholat gerhana matahari
6. Mandi sehabis memandikan mayit
7. Mandi bagi orang kafir yang masuk Islam
8. Mandi setelah sembuh dari gila
9. Mandi setelah saar dari pingsan
10. Mandi hendak Ihram
11. Mandi hendak masuk kota Mekkah
12. Mandi hendak wuquf di Arafah
13. Mandi hendak bermalam di Muzdalifah
14. Mandi hendak melontar jumroh
15. Mandi hendak thowaf
16. Mandi hendak sa’i
17. Mandi hendak masuk kota Madinah

Selain menjadikan hari raya idul fitri ini sebagai hari yang termat istimewa untuk di rayakannya, terdapat pula kebahagiaan khusus bagi umat islam yang merasa bahagian ketika datang hari raya lebaran tersebut, bahkan di muat khusus dalam kitab Bugyatul Musytarsyidin yang menyebutkan :

وليس العيد لمن لبس الجديد بل طاعاته تزيد ، ولا لمن تجمل بالملبوس والمركوب بل لمن غفرت له الذنوب

Artinya : “Hari raya bukanlah milik orang yang pakai baju baru tapi bagi orang yang tambah taatnya begitu juga bukan milik orang yang bagus pakaian dan kendaraannya akan tetapi bagi orang yang diampuni dosa-dosanya”

Untuk itu menyambutnya dengan hati riang gembiar bersih dalam segala hal baik untuk orang dewasa, laki-laki, perempuan termasuk untuk anak-anak, kebahagaiaan teristimewa di perayaan hari raya ini adalah wujud nyata dari pada makna fitri yang sesungguhnya.

Ada pula yang perlu di perhatikan bagi mereka yang hendak akan melaksanakan ibadah mandi hari raya yaitu tentang hal apa saja yang termasuk pada sunah-sunah dan kemakruhan saat mandi, di antaranya :

Sunnat-Sunnat Mandi
1. Membaca Basmalah
2. Berwudhu sebelum mandi
3. Berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung
4. Membaca dua kalimat syahadat
5. Membasuh kotoran yang menempel pada tubuh dengan menggosokkan kedua tangan sebatas kemampuan (jangkauan)
6. Menghadap ke arah Kiblat, apabila tidak mandi dengan telanjang
8. Membasuh sampai dua dan tiga kali
9. Meletakkan tempat air yang besar di sebelah kanan dan yang kecil di sebelah kiri
10. Berada di tempat yang kira-kira bisa terhindar dari percikan air
11. Tidak meminta bantuan orang lain kecuali ada udzur
12. Membasuh dari bagian atas dan mendahulukan anggota yang kanan
13. Tidak menghilangkan anggota tubuh semisal kuku, dan rambut

Makruhnya Mandi
Makruhnya mandi sama dengan makruhnya wudhu, seperti berlebihan menggunakan air dan melebihi basuhan tiga kali.

1. Niat Mandi Sunnah Hari Raya Idul Fitri

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Latin : “Nawaitul Ghusla Liyaumi ‘Iiedil Fitrii Sunnatan Lillahi Ta’alaa”
Artinya : “Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Fitri Sunnah karena Allah Ta’ala”

2. Niat Mandi Hari Raya Idul Adha

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ اْلاَضْحَى سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Latin : “Nawaitul Ghusla Liyaumi ‘Iiedil Adhaa Sunnatan Lillahi Ta’alaa”
Artinya : “Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta’ala”

Begitu juga ketika pengamalan tersebut mampu di jadikan sebagai amalan khusus dari persiapan yang begitu matang saat akan menjalani nilai ibadah yang semestinya itu juga adalah dasar dari pada bacaan doa niat mandi hari raya idul adha dan idul fitri, sebagai kiasan tersendiri dari kita mempersiapkan secara khusus makna penting di balik pelaksanaan dan perayaan niat doa mandi idul fitri tersebut.